Month: October 2020

JANGAN DIGARUK YA..!!!

JANGAN DIGARUK YA..!!!

Gatal adalah salah satu gejala penyakit kulit yang paling sering mengganggu. Banyak sekali penyakit kulit yang disertai keluhan gatal sehingga mengganggu aktivitas, pekerjaan, bahkan tidurpun menjadi tidak nyenyak. Semakin di garuk makin parah penyakitnya dan memperburuk kondisi kulit, tidak jarang untuk menghilangkan gatal penderita memberi olesan minyak tradisional yang hangat  seperti minyak kayu putih/ balsam. Bahkan beberapa kasus, sampai memberikan air hangat dengan atau tanpa diberi garam, tetapi gatal semakin menjadi-jadi sehingga berakibat kulit semakin merah dan iritasi. Menurut dr. Kurniati, Sp.KK, FINSDV yang merupakan Staf KSM Kulit Dan Kelamin di RSUD Ibnu Sina Kababupaten Gresik, akibat garukan pada kulit dapat mengakibatkan lecet sehingga terdapat bekas garukan/luka, kulit menebal, garis-garis kulit semakin nyata terlihat karena likenifikasi. Lebih parah lagi terjadi infeksi sekunder yang ditandai dengan pembengkakan dan keluarnya cairan, bahkan bernanah pada kulit gatal yang terinfeksi dan dapat disertai demam. Akibat dari kondisi ini semakin membuat tidak nyaman penderita adalah kondisi gatal ini bisa terjadi menahun dan berulang-ulang.

Gangguan gatal ini adakalanya dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang kering dan dingin, yang menyebabkan kulit cederung kering. Walaupun faktor genetik juga berperan sebagai penyebab beberapa penyakit penyerta seperti gangguan fungsi ginjal, diabetes mellitus, gangguan liver, dan stress psikis dapat mudah menyebabkan keparahan penyakit ini, ujar dr. Kurniati yang juga sebagai Ketua Bidang Pengembangan Profesi IDI Cabang Gresik 2017-2020. Tidak kalah penting yang seringkali menjadi pemicu kulit kering dan gatal adalah kesalahan mind set dalam merawat kulit, antara lain mandi dengan sabun antikuman untuk menghilangkan semua kuman pada kulit, enggan memakai moisturizer dan  senang mengoleskan bahan oles hangat pada kulit yang sedang merah dan gatal dengan tujuan menghilangkan gatalnya. Kita perlu mengetahui jenis penyakit kulit apa saja, yang disertai dengan gejala gatal menahun dan berulang seperti dideskripsikan diatas. Kita juga perlu mengetahui apa saja yang dianjurkan dan  yang tidak dianjurkan. Hal-hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi kulit tersebut. Merujuk dari sebeb-sebab tersebut kita dapat mengurangi siksaan gatal pada kulit serta mengurangi frekuensi kambuhnya gatal terutama karena kondisi penyakit penyerta yang tidak dapat dihindarkan.

Beberapa penyakit kulit menahun dan berulang dengan gejala seperti diatas antara lain yaitu Neurodermatitis Sirkumsripta, Dermatitis Seboroik, dan Dermatitis Numularis. Masing-masing penyakit ini memiliki tanda-tanda khas yang membedakannya. Namun ketiganya adalah jenis penyakit kulit yang disertai keluhan gatal berulang dan menahun dengan siklus gatal-garuk. Neurodermatitis Sirkumskripta juga disebut dengan Liken Simpleks Kronikus dapat terjadi di bagian tubuh mana saja terutama yang mudah dijangkau untuk digaruk seperti tengkuk, siku, punggung kaki dan sekita mata kaki. Bentuk khasnya berupa plak tebal sirkumsripta dengan likenifikasi membedakan dengan dua jenis penyakit lainnya. Dermatitis Seboroik mengenai area kulit yang banyak kelenjar sebasea seperti wajah, kulit kepala, telinga, dan area lipatan tubuh. Bentuk ruam kemerahan pada dermatitis seboroik tidak tebal dengan disertai sisik yang halus. Sedangkan Dermatitis Numularis yang disebut juga eksim diskoid memiliki ciri khas berupa bentuknya yang bundar seperti koin yang sering mengenai lengan bawah, area betis dan kaki.

Prinsip pengobatan pada penyakit kulit gatal menahun adalah dengan memutus siklus gatal-garuk. Siklus ini dapat diputus antara lain dengan menghindari stress psikis dan mengidentifikasi riwayat  psikologis pemicu. Jangan menggaruk bagian kulit yang gatal adalah hal yang penting untuk dilakukan sehingga dapat memperbaiki kondisi kulit, sangat dianjurkan untuk memotong kuku agar mengurangi trauma pada kulit.  luka minor akibat garukan pada kulit akan menjadi tempat masuknya bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi sekunder pada lesi. Gunakan moisturizer atau pelembab sebagai penggati aktivitas menggaruk. Memakai pelembab dianjurkan setiap kali selesai mandi dan setiap kali kulit kering gatal mengganggu. Tidak dianjurkan memakai sabun anti kuman setiap kali mandi. Sabun anti kuman akan membunuh normal flora yang dibutuhkan untuk keseimbangan kelembaban alamiah kulit. Tidak dianjurkan juga mengoleskan minyak oles hangat pada kulit gatal yang meradang. Rasa hangat pada awalnya mengalihkan rasa gatal sementara, namun iritasi yang timbul sebagai akibatnya akan memperparah kondisi peradangan pada kulit. Apabila kondisi gatal masih berlanjut atau adanya komplikasi infeksi sekunder, anda harus konsultasi dan mendapatkan pengobatan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin terdekat. Menurut dr. Kurniati pengobatan dapat dengan cara pemberian obat yang diminum, dioles, atau bahkan di injeksi pada lesi kulit yang menebal. Jadi Jika Gatal, Ingat…. Jangan digaruk yaa..!!!